Rabu, 22 Februari 2012

Aku melangkah bersama Negeriku


AKU MELANGKAH BERSAMA NEGERIKU
By: Ahmad Mufid
            Hidup itu pengorbanan, membutuhkan keikhlasan dan merupakan petualangan jiwa. Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk hidup di Dunia, diberi nikmat yang begitu banyak serta kesempurnaan sebagai makhluknya dibanding makhluk -  makhluk lainnya, maka kita wajib bersyukur atas apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Hidup itu pengorbanan namun, meskipun hidup kita adalah Pengorbanan, namun kita jangan sampai merasa dikorbankan.
            Pengobar semangat dalam jiwa setiap manusia adalah cita – cita, harapan dan keinginan, tanpa tiga hal tersebut  hidup manusia terasa kosong dan tak berarti. Tiga hal itu memiliki makna yang berbeda. Cita – cita adalah mimpi yang ingin kita wujudkan dalam jangka waktu yang masih lama. Harapan adalah mimpi yang ingin kita capai dalam jangka waktu yang relatif dekat dan jelas realisasinya, sedangkan keinginan adalah angan yang ingin kita capai dalam jangka waktu yang relative dekat. Harapan bisa jadi bagian akhir dari keinginan ataupun cita – cita. Jika keinginan ataupun cita – cita kita tidak tercapai, maka ada harapan yang jelas untuk merealisasikan keinginan maupun cita – cita yang  belum tercapai, yaitu dengan cara kita masing – masing.
            Manusia hidup di Dunia disertai dengan hati dan akal, sehingga kita memiliki keinginan. Dengan adanya keinginan, hati manusia merasa puas setelah apa yang diinginkan tercapai, begitu pula sebaliknya. Manusia akan merasa kecewa jika keinginannya belum tercapai, namun ada manusia yang semangatnya semakin menggebu setelah keinginannya itu belum tercapai. Karena kepribadian dan prinsip setiap manusia itu berbeda.
            Berbeda lagi dengan saya, tanah air tumpah darahku adalah Indonesia. Tempat saya dilahirkan, dibesarkan dan menjalani kehidupan hingga tumbuh besar seperti sekarang ini. Negara yang subur dan makmur membuat saya semangat dalam belajar. Jiwa nasionalisme harus kita tanamkan dalam diri kita sebagai warga negara indonesia. Kita tidak boleh berpaling muka dan acuh terhadap bangsa kita sendiri. Kita harus ingat perjuangan para pahlawan Indonesia, mereka rela mempertaruhkan nyawanya demi kejayaan bangsa Indonesia dan demi kemakmuran anak cucunya. Oleh sebab itu, kita sebagai anak cucunya harus tau diri dan menghormati perjuangan nenek moyang kita, karena negara ini dibentuk atas dasar kesamaan rasa dan semangat nenek moyang kita dalam memperjuangkan bangsa Indonesia. Rasa kesamaan itu biasa disebut nasionalisme.
            Manusia tak bisa hidup tanpa nyawa, tak bisa melangkah tanpa diiringi masa. Oleh sebab itu, masa selalu mengiringi kehidupan kita sejalan dengan bertambahnya usia, sejak dilahirkan, kemudian masa kanak – kanak hingga beranjak dewasa dan akhirnya meninggal. Proses pertumbuhan hingga akhir dalam kehidupan tidaklah sebentar, memakan waktu yang sangat panjang dan melahirkan berbagai macam pertanyaan dalam diri saya sendiri, siapa saya saat ini?, bagaimana saya satu jam kedepan? Dan bagaimana kehidupan saya selanjutnya?. Bermacam – macam pertanyaan mengitari otak saya. Masa depan haruslah tetap kita rencanakan, karena masa depan bukanlah satu tahun selanjutnya, lima tahun selanjutnya atau bahkan sepuluh tahun seanjutnya. Yang dinamakan masa depan menuruit saya adalah masa dimana waktu itu belum terealisasikan. Jadi, saat kita membuka mata setelah berkedip, itulah masa depan kita, tioak perlu menuggu hitungan jam, hari, bulan, ataupun tahun. Namun satu detik setelah ini juga bisa dinamakan masa depan.
            Saya melangkah sesuai dengan kata hati kecil saya, hati kecil akan selalu berkata benar, tidak bisa dibohongi ataupun membohongi. Saya melangkah bersama hati saya yang berkehendak untuk mengembalikan jati diri bangsa dari8 upaya penghapusan jati diri oleh oknum yang ingin menghancurkan generasi muda seperti saya. Saya sebagai generasi muda merasa mendapat amanat untruyk mengembalikan jati diri bangsa ini. Kebebasan rakyat indonesia yang telah direnggut oleh Belanda dan Jepang kala itu takj seharusnya terulkang kembali, maka dari itu, tanggung jawab yang ada dipundak generasi muda seperti saya ini adalah menyambung identitas bangsa yang telah terjajah selama bertahun – tahun. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar