Jumat, 22 Februari 2013

"Up to me, this is my Life"

INILAH AKU
Hidupku adalah imanjinasiku, biarkanlah aku tenggelam dalam hari – hari dan duniaku yang menurut kalian berbeda. Aku adalah aku, bukan dia, mereka atau bahkan kalian. Aku teguh dengan prinsip dan duniaku, tak seharusnya terdengar kata Jangan ditelingaku. Kebebasan adalah duniaku, imajinasi dan hayalan merasuki pilar – pilar otakku. Ini aku, manusia yang sama dengan manusia – manusia lain. Tapi, diriku bukanlah diri kalian yang aku tak tau kalian seperti apa. Aku tau diriku seperti ini dan harus berbuat begini untuk menghasilkan yang seperti itu sesuai dengan cita – cita dan tujuanku. Kata – kata ini sungguh berbelit dan tak berarti menurut kalian, dan aku tak peduli apa yang akan kalian katakan. Ini hidupku yang memerlukan kebebasan, kebebasan dalam setiap hal yang akan membuatku puas dengan apa yang aku capai. Kembali dengan kata imajinasi. Imajinasilah yang memberikan inspirasi dalam hidupku sehingga aku mampu merubah apa yang seharusnya aku rubah. Dengan imajinasi, aku bisa berkomunikasi dengan duniaku, aku bisa berfikir untuk selalu maju. Seperti Kahyangan, itulah hidup dan duniaku, yang menurut kalian tidak pernah ada dalam dunia nyata dan hanya ada pada dongeng. Yah, inilah aku dan ini duniaku. Terserah kalian percaya atau tidak dengan Duniaku, aku tak peduli. Apa yang tak kalian percaya tak akan membuatku merubah pola fikirku sesuai dengan apa yang kalian percaya. Kepercayaan itu hak ku dan hak kalian juga.
        Akan aku gali apa yang ada dalam fikiranku, dan akan selalu aku kembangkan bersamaan dengan imajinasi dan hayalan yang aku kuatkan. “Posiitive thinking to do the best” harus aku bentuk agar aku bisa selalu maju dan menjadi yang terbaik meskipun tidak diantara manusia – manusia terbaik. So, aku harus melakukan apa yang harus aku lakukan dan aku tidak akan melakukan jika itu tidak harus aku lakukan, karena melakukan apa yang tidak harus dilakukan itu sama saja dengan kelakuan yang tidak seharusnya dilakukan. Terlalu berbelit – belit sih, dan inilah aku dengan imanjinasi dan duniaku.

Just for fun 1 "Sisil"


SINOPSIS FILM
”SISIL”

Sisil, seorang mahasiswi anak pengusaha restoran yang cukup sukses di Jember, selalu berusaha memuaskan hobynya untuk shooping. Orang tuanya tak mampu lagi melarang Sisil yang berkarakter Hedonis, karena selalu diabaikan. Dengan bermodalkan kecantikan dan suara merdu yang ia miliki, Keinginan menjadi seorang Penyanyi di Kotanya pun dapat dengan mudah ia gapai. Kehidupan mewah serta fashion modern yang selalu up to date menjadikan dia sebagai pusat perhatian. Suatu ketika pada sebuah acara di kampus, sisil bertemu dengan Dzikri, seorang mahasiswa dikampus yang sama yang merupakan Mahasiswa yang aktif dan cerdas. Sisil dan Dzikri dilibatkan dalam kelompok organisasi yang sama sehingga membuat mereka akrab. Dzikri yang tidak pernah mempermasalahkan fashion Sisil, membuat sisil nyaman dengan pertemanan mereka. Ketampanan dan kepintaran Dzikri juga membuat sisil kagum hingga sisil jatuh cinta kepada Dzikri. Sayangnya, Sisil merasa tidak percaya diri ketika dekat dengan Dzikri karena fashionnya yang bertolak belakang dengan fashion Dzikri yang Islami. Perasaan Cinta Sisil yang benar – benar serius terhadap Dzikri mampu merubah karakter hedonis yang ada pada diri sisil. Perubahan drastis yang dialami sisil mulai dari menghilangkan hoby hedonisnya hingga fashionnya membuat Dzikri kaget. Sisil berhijab dan berubah menjadi perempuan Muslimah. Kemanapun ia pergi selalu memakai kerudung. Apakah Perubahan Fashion Muslimah yang Sisil terapkan demi cintanya kepada dzikri mampu membuat Dzikri jatuh cinta kepada Sisil?
*Sinopsis Film Drama Fiksi By : Ahmad Mufid Chomsan

Perkembangan Kesenian Lamongan

REOG TRUNOJOYO
Reog Trunojoyo adalah sebuah kesenian Daerah Khas lamongan yang sedang berkembang. Kesenian ini merupakan inovasi dari Kesenian daerah dari Ponorogo, yaitu Reog Ponorogo. Reog Trunojoyo merupakan kesenian yang sangat Unik, meskipun Ide dasarnya berasal dari reog Ponorogo, tetapi Kesenian ini memiliki beberapa keunikan yang sangat menarik dibanding dengan kesenian – kesenian lainnya. Kesenian jenis ini menggabungkan seni music, drama, tari dan dibumbui dengan supranatural.
Reog Trunojoyo berasal dari Desa Payaman kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Kesenian ini biasanya ditampilkan ketika ada acara – acara desa seperti Sunatan, Karnaval dan juga diselenggarakan ketika mendapat undangan dari salah satu warga yang memiliki hajatan.
Nama Reog Trunojoyo sendiri memiliki makna Kejayaan, yaitu dengan harapan agar kesenian reog Tradisional ini dapat berkembang dengan luas, dikenal oleh masayarakat hingga Berjaya sesuai dengan namanya. Nama sebenarnya yaitu Trunajaya, hanay saja masyarakat sudah mengenal bahwa nama kesenian ini adalah Trunojoyo. Kesenian ini dipimpin oleh Bapak Muhammad Ahwan.
Tujuan dari kesenian ini adalah untuk menghibur Masyarakat dan juga melestarikan budaya yang semakin hari semakin terkikis oleh perkembangan zaman modern. Kesenian ini juga benar – benar menampilkan sesuatu yang berbeda, Pemain dalam Kesenian ini ada 20 Orang, yaitu ada yang menjadi pembawa Kepala Macan dengan sayap Merak yang disebut dengan Barongan, pembawa Kuda sesek dan juga bertindak sebagai penari sekaligus memerankan peranan utama dalam kesenian ini, Dua Gndoruwo laki – laki dan perempuan yang bertindak sebagai gondoruwo Hamil, Garangan atau biasa dikenal dengan sebutan Topengan, dan spemain musik dan juga seorang supranatural. Supranatural sendiri ditampilkan untuk menarik minat  penonton untuk menyaksikan kesenian tersebut yang biasa dikenal Masyarakat dengan sebutan Kontakan.
Seiring berjalannya waktu, kesenian ini sudah semakin dikenal oleh masyarakat Luas, meskipun awalnya hanya sebatas gagasan. Latar belakang dari kesenian ini juga agar Desa payaman lebih dikenal masyarakat luas, lebih – lebih dengan Inovasi kesenian yang dimiliki. Pemeran dari reog itu sendiri adaah dari kalangan remaja hingga orang Tua. Perbedaan dengan kesenian reog Ponorogo adalah, kalau kesenian Reog Trunojoyo menggunakan merak yang lebih kecil disbanding dengan reog Ponorogo, personel dari Reog Trunojoyo sendiri juga bermacam – macam. Jenis music yang dibawakan juga lebih kepada music jawa.

My Broken Poem 7 "Cinta"

-->
CINTA

Mataku tertutup cinta yang sendu
Hatiku tersentak dengan sayang yang memalu
Dia telah membutakan hatiku
Dia telah mensamarkan hatiku

Cintanya membuatku tenang
Terjun dalam ketentraman
Yang sebelumnya penuh rasa bimbang

Tak pernah kurasakan sebelumnya
Akan ada hati yang menyala seperti ini
Hanya demi diriku yang iba
Dengan dosa – dosa yang tak terasa
Dia rela membutakan hatiku

Cintanya begitu indah
Hingga hatiku sulit berubah
Dengan hasih yang membuatku pasrah

Ini sulit ku terka
Cintanya begitu cepat dalam dada
Tak pernah ada tanda – tanda
Yang biasa hadir dalam cinta sebelumnya
Inikah cinta yang sesungguhnya?

Lamongan, 28 Juli 2010

Kesenian Jaran Jenggo Lamongan

JARAN JENGGO SOLOKURO

            Kesenian di Jawa Timur ini sedikit demi sedikit terkikis oleh modernisasi, sehingga keberadaan seni kurang bergitu bisa menonjol dimata masyarakat, terutama kesenian jaran jengg. Tidak sedikit masayarakat yang bila ditanya apa itu jaran jenggo, mereka menjawab kurang tau atau bahkan tidak tau sama sekali. Kesenian jaran jenggo sudah ada sejak lama.
Kesenian ini merupakan kesenian yang dikembangkan di Kota Lamongan, tepatnya di Kecamatan Solokuro Desa Solokuro. Di desa ini sendiri ada 3 kelompok jaran jenggo. Jaran jenggo sendiri memiliki makna jaran goyang atau Kuda goyang. Kesenian ini menggabungkan seni music, religi, dan tari, bahkan dibumbui dengan kekuatan supra natural agar lebih menarik. Kesenian jaran jenggo ini biasanya diundang jika ada seseorang yang meminta untuk menyelenggarakan sebuah acara misalnya Sunatan, Acara ulang tahun dan karnaval. Tuan Rumah yang mengundang biasanya yang memiliki anak laki – laki dibawah usia 12 Tahun.
Kesenian jaran jenggo ini hanya dikenal disekitar Lamongan saja, di daerah lain belum banyak yang mengetahui apa itu jaran jenggo. Mungkin banyak didaerah lain yang memiliki kesenian serupa hanya saja mungkin perbedaannya dari cara apresiasinya saja. Jaran jenggo cara apresiasinya yaitu dengan diiringi music jawa dan sholawat, maka Kuda yang sudah dilatih itu akan bergoyang sesuai irama, dan ada anak laki – laki yang naik di Kuda tersebut. Kudanya dan juga anak laki – laki tersebut juga diberi pakaian mewah layaknya seorang raja yang menunggangi kudanya, serta ada yang mengayomi dengan payung.  Musik yang mengiringi tersebut adalah dari orang – orang yang memainkan alat music seperti rebana, gendang, bonang dan gong. Dengan demikian, jaran jenggo tersebut diarak mengelilingi desa dan biasanya disetiap perempatan kuda tersebut atraksi dan bergoyang seirama dengan suara music.
Kesenian ini dianggap sudah sangat langka. Keunikannya sudah sangat jelas, kuda yang sudah terlatih untuk bergoyang sudah pasti menjadi ciri khas yang unik pada kesenian ini karena sangat berbeda dengan kuda – kuda pada umumnya. Tidak hanya itu, apresiasi yang diberikan yang berhubungan dengan supranatural juga sangat unik dan menarik.